PARBOABOA, Jakarta - Ketua Singtel dan anggota Dewan Direksi Temasek, Lee Theng Kiat, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dan bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (18/7/2025).
Dalam pertemuan tersebut, pihak Temasek memperkenalkan jajaran dewan direksi mereka dan membahas potensi penguatan investasi di Indonesia.
Pertemuan ini juga membahas peran Temasek Holdings sebagai perusahaan investasi global yang terus memperluas cakupan bisnisnya, termasuk di Asia Tenggara.
Menko Airlangga menyambut positif kunjungan tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Temasek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Temasek telah memainkan peran penting dalam mendukung dunia usaha di Indonesia, terutama melalui penyertaan modal pada sejumlah perusahaan rintisan lokal,” kata Airlangga dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Minggu (20/7/2025).
Ia menegaskan bahwa pemerintah siap memfasilitasi langkah-langkah ekspansi Temasek di dalam negeri. “Kami akan mendukung peningkatan investasi Temasek di Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Airlangga menyoroti pentingnya kerja sama di bidang energi hijau dan transisi energi antara Indonesia dan Singapura.
Ia juga mendukung rencana Temasek, melalui anak perusahaannya Sembcorp Urban, untuk membangun kawasan industri ramah lingkungan di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam, yang ditargetkan mulai pada awal 2025.
Menanggapi hal ini, Lee Theng Kiat menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah Indonesia.
Ia menekankan bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu mitra utama Temasek dalam mengembangkan portofolio investasinya di kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia merupakan mitra strategis bagi Temasek, dan kami berkomitmen untuk terus memperluas investasi kami di sini, serta membuka peluang kolaborasi baru di masa mendatang,” ujar Lee.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah mendorong kerja sama antara Badan Pengelola Investasi Indonesia, Danantara, dengan Temasek Holdings.
Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, di Parliament House, Singapura, pada Senin (16/6/2025) lalu.
Presiden menyampaikan harapannya agar kerja sama tersebut dapat meliputi berbagai sektor strategis, terutama energi terbarukan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan, dan Karimun, serta sektor infrastruktur.
Ia menambahkan bahwa kerja sama tersebut diharapkan mencakup pembangunan kawasan industri berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur rendah karbon.
Apa itu Temasek?
Temasek Holdings merupakan sebuah perusahaan investasi global milik negara Singapura yang berdiri sejak 1974.
Perusahaan ini mengelola portofolio investasi global yang mencakup sektor jasa keuangan, teknologi, media, telekomunikasi, transportasi, energi, lingkungan hidup, dan layanan kesehatan.
Di Indonesia, Temasek telah menanamkan investasi melalui berbagai entitas seperti ST Engineering, Singtel, dan Sembcorp.
Jaringan bisnisnya mencakup perusahaan-perusahaan seperti Telkomsel, Siloam International Hospitals, DBS Bank, Matahari Putra Prima, Olam International, serta Koppel Corporation.
Per 31 Maret 2024, nilai portofolio bersih Temasek tercatat sebesar 389 miliar dolar Singapura atau setara dengan sekitar Rp4.000 triliun.
Jika digabungkan dengan aset-aset yang belum tercatat di pasar (unlisted assets), total portofolionya diperkirakan mencapai 420 miliar dolar Singapura, setara dengan lebih dari Rp5.000 triliun.
Dengan kantor pusat di Singapura, Temasek juga memiliki jaringan investasi yang tersebar di 13 kota di sembilan negara, sehingga menjadikannya salah satu aktor penting dalam lanskap investasi global.
Model investasi Temasek dikenal karena pendekatannya yang berorientasi jangka panjang dan bertumpu pada nilai strategis, bukan hanya keuntungan finansial semata.
Pendekatan ini pun menjadi inspirasi bagi sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mengembangkan lembaga investasi negara.